Npm : 48110557
Kelas : 2DC01
1. Pengertian dan pentingnya Project Procure Management
Manajemen Proyek
Pengadaan merupakan bagian dari proses manajemen proyek di mana produk
atau jasa yang diperoleh atau dibeli dari luar basis karyawan yang ada
(yang akan bekerja pada proyek) dalam rangka untuk menyelesaikan tugas
atau proyek. Pada dasarnya ada dua jenis pengadaan, di mana perusahaan
bertanggung jawab untuk produk atau jasa tertentu di bawah hukum kontrak
, PPM ini termasuk tanggung jawab manajemen kontrak bahwa masalah
tugas-tugas tertentu ke berbagai anggota tim . Kedua proses manajemen
proyek yang penting untuk keberhasilan perusahaan.
Manajemen Proyek Pengadaan juga dapat
mencakup tanggung jawab kontrak di mana pembeli yang disewa untuk proyek
tertentu adalah melakukan tugas tertentu penjual , kontrak ini
ditempatkan antara yang satu menyediakan layanan dan tim khusus yang
bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek ini.
PPM mencakup berbagai tugas termasuk proses
perencanaan di mana seseorang memutuskan apa yang harus memperoleh atau
membeli dan bagaimana mereka akan melakukannya. Selanjutnya, mereka
berencana kontrak yang memberikan hukum dokumen pertukaran. Setelah
dokumen hukum yang disusun, penjual bisa merespon dengan berbagai
pertanyaan seperti tawaran atau proposal. Setelah jawaban ini feeded
kembali kepada mereka, mereka akan meninjau berbagai penawaran dan
memilih siapa yang akan diberikan proyek. Proses yang paling penting
dari Manajemen Proyek Pengadaan meliputi hubungan manajemen proyek
antara kedua pembeli dan penjual melalui kontrak. Penutupan kontraktor
set proyek dalam gerakan.
Enam (6) proses utama dari project procurement management:
- Planning purchases and acquisition
- Planning contracting
- Requesting seller responses
- Selecting sellers
- Administering the contract
- Closing the contract.
5. Contoh dan solusi membuat atau membeli.
Seringkali dalam berbelanja, orang membeli sebuah produk tidak
tergantung pada kualitas barangnya semata. Sikap ramah pelayan, suasana
nyaman yang sengaja dihadirkan oleh pemilik usaha juga memberikan
pengaruh yang besar bagi pembeli untuk betah berlama-lama memilih
barangnya hingga akhirnya memutuskan untuk membeli. Bahkan tidak jarang
bagi pembeli yang terpuaskan akhirnya menjadi pelanggan yang setia. Lalu
trik jitu apa yang bisa dilakukan para pengusaha untuk membuat pembeli
menjadi pelanggan yang loyal?
7. Kontrak Cost Reimbursable.
9. Solicitation dan rencana Solicitation.
Solicitation Planning
11. Pemilihan sumber (Suppliers and Writing Their Contracts).
Cost-reimbursable contracts. Pada kontrak jenis ini, jumlah pembayaran ke contractor/seller
berdasarkan biaya real yang sudah dikeluarkan untuk menyelesaikan
pekerjaan (cost reimbursements), ditambah fee yang menggambarkan
keuntungan contractor/seller. Const-reimbursabe contracts juga bisa
memasukan klausul mengenai incentive bilamana contractor/seller
melampaui atau tidak mencapai tujuan proyek, yang berupa biaya, jangka
waktu atau kinerja teknis. Kontrak jenis ini memberikan flesibilitas
untuk mengatur kembali contractor/seller (contract), ketika lingkup
kerja tidak terdefinisi dengan jelas pada awal proyek, sehingga
membutuhkan pengaturan kembali, atau ketika risiko yang besar mungkin
terjadi. Pada prakteknya terdapat 3 jenis cost-reimbursable yang biasa
digunakan, yaitu : (1) Cost Plus Fixed Fee
Contracts (CPFF), dimana besarnya fee sudah ditetapkan pada awal
pekerjaan dan tidak berubah kecuali jika terjadi perubahan lingkup
kerja. (2) Cost Plus Incentive Fee Contracts (CPIF), dimana besarnya fee
bergantung pada sejauh mana pencapaian tujuan pekerjaan. (3) Cost Plus
Award Fee Contracts (CPAF), dimana besarnya fee lebih bergantung pada
kepuasan client/buyer terhadap kinerja contractor/seller (umumnya
bersifat subyektif.
9. Solicitation dan rencana Solicitation.
Solicitation Planning
- Memperjelas dan mendetilkan lingkup pekerjaan, spesifikasi, dan volume pekerjaan sesuai dokumen kontrak. Kadang-kadang kontraktor harus memperjelas item yang kurang jelas dan berpotensi menimbulkan ambiguitas. Kejelasan lingkup sangat penting dalam memastikan biaya proyek. Ketidakjelasan yang dialihkan seringkali membuat konflik, keterlambatan dan ketidakpercayaan dari pihak subkontraktor. Sehingga sebelum melakukan lelang pekerjaan subkontraktor, pemberi tugas harus lebih mendetilkan lingkup pekerjaan tersebut sedemikian ketidakjelasan dapat ditekan semaksimal mungkin.
- Mencari alternatif spesifikasi yang paling kompetitif dalam batasan syarat teknis yang ada. Dalam syarat spesifikasi biasanya memberikan lebih dari satu alternatif spesifikasi yang setara. Alternatif spesifikasi memungkinkan pihak penyedia jasa untuk mendapatkan harga yang paling kompetitif sehingga harga kontrak dapat ditekan. Menggunakan single spesifikasi akan memicu monopoli yang pada akhirnya menimbulkan biaya yang tinggi.
- Mencari informasi lain terkait alternatif spesifikasi yang tidak tercantum dalam syarat spesifikasi teknis namun memiliki kualitas dan kehandalan yang minimal sama atau bahkan lebih tinggi namun memiliki harga yang lebih kompetitif. Perlu disadari adalah bahwa tidak ada design yang sempurna. Semakin banyak informasi akan memberikan data spesifikasi yang lebih baik dan lebih kompetitif. Untuk ini perlu komunikasi yang intens dan terbuka dengan pihak proyek yang terkait terutama perencana dan atau Owner.
- Membuat skema pembayaran sedemikian secara cash flow tidak menyebabkan negatif cash flow pada saat pelaksanaan oleh subkontraktor. Negatif cash flow jelas menyebabkan bunga bank yang pada akhirnya akan menjadi dasar mark up dalam penawaran subkontraktor yang seringkali over estimate atau lebih besar dari yang seharusnya. Kalaupun kondisi kurang memungkinkan maka adanya negatif cash flow harus ditekan semaksimal mungkin. Jadi sebaiknya dibuat simulasi cash flow pada masing-masing pekerjaan subkontraktor. Lalu diusahakan agar tidak terjadi negatif cash flow dalam bentuk uang muka, pembayaran pertama atau skema pembayaran via bank seperti SKBDN , KMK atau yang lain. Uang muka dan pembayaran pertama haruslah dalam angka yang sesuai berdasarkan rencana cash flow. Uang muka tidak selalu harus tetap 10%. Bisa saja memberikan uang muka 5% jika dengan itu cash flow tidak negatif. Ini sangat situasional.
- Jika pembayaran dilakukan via bank, maka carilah skema dengan fee yang paling kecil. Fee merupakan dasar mark up penawaran subkontraktor. Semakin kecil fee maka akan semakin kecil pula faktor mark up.
- Memberikan kepastian pembayaran. Adanya kepastian akan menurunkan persepsi tingginya negatif cash flow yang berujung pada tingginya bunga bank yang harus dicadangkan.
- Mengusahakan waktu pelaksanaan yang optimal. Tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat. Masa pelaksanaan yang terlalu lama akan membuat biaya overhead subkontraktor meningkat, dan masa pelaksanaan yang terlalu singkat akan meningkatkan biaya lembur. Jadi harus optimal dan tepat waktunya.
- Bekerja sama dalam hal pemakaian fasilitas pelaksanaan bersama seperti listrik, kantor sementara, alat kerja, dan yang lain tanpa menghambat pelaksanaan proyek. Kerja sama ini akan menekan biaya transportasi pengadaan fasilitas. Akan terjadi double cost apabila tidak dilakukan kerja sama ini.
- Mengkoordinir pekerjaan penunjang yang harus dikerjakan seperti kebersihan dan safety serta security. Kontraktor sebaiknya mengkoordinir kebersihan atau housekeeping, safety, dan security. Ini juga dalam rangka menekan double cost. Koordinasi ini harus disampaikan saat tander subkontraktor agar didapat kejelasan mengenai biayanya.
- Membuat kriteria penilaian subkontraktor yang komprehensif dan memadai. Seringkali kriteria penilaian adalah yang paling murah tanpa memperhatikan aspek yang lain. Perlu diketahui adalah bahwa paling murah bukan berarti paling untung. Paling murah tanpa pertimbangan yang lain akan menjadi hidden cost dalam pelaksanaan proyek.
- Menyampaikan prosedur birokrasi pada saat sebelum disampaikan penawaran harga. Ini dikomunikasikan tertulis dan sebaiknya dikonfirmasikan pada saat aanwijing.
- Mengasuransikan dampak force majeure seperti huru-hara atas faktor ketidakstabilan sosial, politik, dan keamanan. Asuransi ini harus dilakukan oleh kontraktor dan dipastikan lingkup asuransi ini. Informasi mengenai masalah ini harus disampaikan kepada para calon subkontraktor agar tidak lagi mencadangkan biaya atas risiko tersebut.
- Mempercepat keputusan pemenang dan segera memberikan uang muka kepada subkontraktor. Hal ini dilakukan jika terjadi ketidakpastian ekonomi yang cukup tinggi sedemikian mempengaruhi harga penawaran.
- Mencari data kondisi cuaca dan membuat trendnya secara bulanan. Data ini akan berguna untuk mengurangi persepsi yang terlalu berlebihan mengenai faktor cuaca. Persepsi yang berlebihan akan membuat asumsi produktifitas menjadi kecil dan akhirnya menimbulkan biaya yang tinggi.
Manajer
akan lebih memilih bekerja 7 jam dan memiliki waktu luang sebanyak 3
jam dengan gaji tetap $125,000 dan mendapatkan profit sharing sebesar 3%
(sekira $150,000 per tahun) daripada bekerja dengan waktu luang sebesar
10 jam per hari dengan gaji tetap $125,000. Pemberian profit sharing
akan meningkatkan kinerja seorang manajer. Pada dasarnya pemberian
kompensasi tersebut mendasari seorang pekerja untuk bekerja lebih keras
sehingga perusahaan juga akan meningkat profitabilitasnya.
Istilah kontrak berasal dari bahasa Inggris, yaitu contracts. Sedangkan dalam bahasa.
Belanda,disebut dengan overeenkoinst
(perjanjian). Pengertian kontrak atau perjanjian diatur Pasal 1313 KUH
Perdata. Pasal 1313 KUH Perdata berbunyi: "Perjanjian adalah suatu
perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang atau lebih."
sumber : http://ihsanmilito.blogspot.com/2014/01/tugas-manajemen-proyek-dan-manajemen_2066.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar