Nama : Wisnu Mahendra
NPM : 48110557
A. Gambaran sistem dari manajemen
proyek
Ketika
jumlah dan tingkat kerumitan proyek terus berkembang, maka manajemen proyek itu
harus semakin perlu dipraktekan untuk membiasakan diri menghadapi masalah –
masalah maupun kerumitan yang ditemui. Sehingga tingkat kerumitan yang menjadi
beban, lama – lama akan berkurang
Manajer proyek yang sukses harus
memiliki dan mengembangkan banyak ketrampilan dan memimpin tim mereka melalui
praktek langsung. Proyek memiliki beberapa atribut, seperti bersifat unik,
sementara dan dikembangkan secara incremental. Sebuah kerangka untuk manajemen
proyek termasuk stakeholder, sembilan bidang pengetahuan, tools dan teknik, dan
menciptakan portofolio proyek untuk menjamin kesuksesan perusahaan
C. Pemahaman
mengenai organisasi dan struktur dasar organisasi serta pengaruhnya pada proyek
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena
dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan
yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap
masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui
keberadaanya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti
pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini bukan berarti keanggotaan seumur hidup akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka meskipun pada saat mereka menjadi anggota orang-orang dalam organisasi berpatipasi secara relatif teratur. Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Variabel struktur
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini bukan berarti keanggotaan seumur hidup akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka meskipun pada saat mereka menjadi anggota orang-orang dalam organisasi berpatipasi secara relatif teratur. Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Variabel struktur
a. Ukuran (size):
- Makin besar akan semakin komplek impersonal, semakin lugas , semakin sulit diarahkan, semakin sulit dipadukan
- Ukuran menciptakan dilema
- Tak ada yang tahu ukuran yang optimum
b. Jumlah tingkatan hirarkhi:
- Kalau terlalu banyak bisa timbul kesulitan komunikasi vertikal
- Sebaiknya tak terlalu banyak
- Perhatikan efektivitas komunikasi
c. Struktur kewenangan:
- Orang-orang yang punya kewenangan membuat keputusan bagi organisasi
- Siapa saja yang termasuk dalam struktur
- Bila hanya satu orang bisa timbil kesulitan
- Pendelegasian wewenang
d. Struktur komunikasi:
- Variabel yang terpenting
- Dari puncak hirarkhi sampai ke paling bawah
- Juga perlu diperhatikan komunikasi horisontal
e. Struktur tugas:
- Sama dengan struktur peranan
- Cara organisasi membagi-bagi tugas/pekerjaan kepada anggota-anggotanya
- Apakah semua pekerjaan terbagi habis
- Apakah semua anggota mendapat peranan
- Apakah hanya orang tertentu saja yang berperan
f. Struktur status dan prestis:
- Apa yang diperoleh dari organisasi dengan pengorbanan yang diberikan
- Apakah prestis (gengsi) seseorang akan naik dengan menjadi anggota organisasi
- Apakah prestis terbagi secara merata
- Apakah organisasi memiliki jenjang status yang terbuka bagi semua anggota
g. Jarak psikologis:
- Antara orang yang di puncak (pengambil keputusan) dan orang- orang di bawah (yang melakukan pekerjaan)
- Komunikasi emosi antara orang-orang dalam hirarkhi
- Menunjukkan kemudahan komunikasi vertikal effektif/tidak
E. Phase
dan siklus hidup proyek
Ada 6
tahap siklus hidup proyek yaitu: Model Water Fall, System Engineering, Over
Lapping Phases, Prototyping, Joint Aplication Development, Herative Life Cycle.
Berikut penjelasan secara detailnya:
a. Model Water Fall
- System / Information Engineering and
Modeling. Permodelan
ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan
diaplikasikan ke dalam bentuk software
- Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak / Software
Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan
difokuskan pada software
- Design. Proses ini digunakan untuk mengubah
kebutuhan-kebutuhan di atas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint”
software sebelum coding dimulai
- Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini
adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang
dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses
coding - Maintenance
- Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah di
ujicobakan 2. System Engineering
- Maintenance. Pemeliharaan suatu software
diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang
dibuat tidak selamanya hanya seperti itu
b. System Engineering
Tahapannya dengan menggunakan OMT
(Object Modelling Technique)
- Model Objek
- Model Dinamis
- Model Fungsional
c. Over Lapping Phases
- Komunikasi pelanggan, yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara
pelanggan dan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan
- Perencanaan, yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya,
ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yg berhubungan
- Analisis Resiko, yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko
manajemen dan teknis
- Perekayasaan, yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih
representasi dari apikasi tersebut
- Konstruksi dan peluncuran, yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi,
menguji, memasang , dan memberi pelayanan kepada pemakai
- Evaluasi Pelanggan, yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari
pelanggan
d. Prototyping
- Pengumpulan kebutuhan. Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar
sistem yang akan dibuat
- Membangun prototyping. Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara
yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input
dan format output)
- Evaluasi protoptyping. Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping
yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan
- Mengkodekan sistem. Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
- Menguji sistem. Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang
siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan
- Evaluasi Sistem. Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah
sesuai dengan yang diharapkan
- Menggunakan sistem. Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan
siap untuk digunakan
e. Joint Aplication Development
- Bussiness Modelling. Tahap ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan informasi
- Data Modelling. Tahap aliran informasi yang sudah didefinisikan, disusun
menjadi sekumpulan objek data
- Process Modelling. Tahap dimana objek data yang sudah didefinisikan diubah
menjadi aliran informasi yang diperlukan untukmenjalankan fungsi-fungsi
bisnis
- Aplication Generation. Tahap dimana menggunakan component program yang sudah ada
atau membuat component yang bisa digunakan lagi
- Testing and Turnover. Tahap pengujian sistem
f. Herative Life Cycle
- Perencanaan (Planning). Tujuan dari tahap perencanaan adalah untuk meng-hasilkan
rencana kerja (work plan) formal untuk pengembangan sistem
- Pendefinisian Knowledge (Knowledge
Definition). Tujuan tahap ini adalah
mendefiniskan kebutuhan knowledge dari sistem
- Perancangan Knowledge (Knowledge
Design). Tujuan tahap ini adalah
menghasilkan rancangan rinci untuk sistem
- Koding dan pengujian (Code and
Checkout). Tahap ini menandakan dimulainya
pemrograman
- Verifikasi Knowledge (Knowledge Verification). Tahap ini bertujuan untuk
menentukan ketepatan, kelengkapan, dan konsistensi sistem
- Evaluasi
sistem (System Evaluation). Tahap ini merupakan tahap akhir dari siklus dan
bertujuan untuk menyimpulkan apa yang dipelajari dari rekomendasi untuk
perbaikan dan peningkatan
I. Fungsi
kerja manajemen proyek
Manfaat manajemen proyek dilihat
dari segi bidang-bidang tertentu yaitu:
- Planning to Do ( Perencanaan Selanjutnya). Berfungsi sebagai memberikan gambaran hubungan ketergantungan dan pekerjaan, mengindetifikasi jalur kritis, merencanakan sumber daya, dan mengindentifikasi adanya select
- Pengendalian. Berfungsi memberikan dasar-dasar gambaran patokan dalam pengendalian proyek
- Lingkup kerja dan masalah yang dihadapi. Berfungsi memberikan dorongan nyata demi terciptanya komunikasi anatar pemimpin proyek dan pelaksana proyek dilapangan , supaya sukses dan mendapatkan hasil yang memuaskan
Menurut H.Kerzener bahwa siklus proyek adalah kegiatan dari awal kemudian bertambah macam dan intensitasnya sampai puncak , ke bawah dan ke atas. Masing-masing memiliki tahap khusus yang kompleksitas , ukuran dan jadwal yang ditentukan atau diperlukan kompleksitas proyek tergantung pada:
a. Jumlah ragam macam kegiatan
b. Macam dan jumlah kegiatan didalam suatu proyek dan luar
Supaya proyek cepat berhasil ada hal yang penting diperhatikan yaitu:
Konsepsional proyek
- Definisi proyek
- Penyusunan organisasi
- Pelaksanaan proyek
- Penyelesaian proyek
- Definisi proyek
- Penyusunan organisasi
- Pelaksanaan proyek
- Penyelesaian proyek
Setiap akhir pengkajian dan keputusan apakah proyek tersebut dapat dilaksanakan ke tahap berikutnya. Hasil dari setiap tahap terdahulu merupakan masukan utama bagi tahap berikutnya
K. Karakteristik
dari manajer proyek yang efektif dan tidak efektif
Effective project manager:
- Visioner
- Kompeten
- Motivator yang baik
- Mendukung anggota tim
- Membuat ide–ide baru
Ineffective project manager:
- Minder
- Motivator yang buruk
- Tidak Kompeten
- Komunikator yang buruk
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar