Nama : Wisnu Mahendra
NPM : 48110557
A.
Grup proses manajemen proyek
Dalam
sebuah manajemen proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan antara
yang satu dengan yang lainnya, dan tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu
grup proses Dalam manajemen proyek terdapat 5 grup proses:
·
Inisisasi yaitu dilakukannya
pendefinisian proyek
·
Perencanaan proyek yaitu
mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta merencanakan
aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek itu
sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati
·
Eksekusi yaitu mengintegerasikan
semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek dengan
melaksanakan apa yang sudah direncanakan
·
Kontrol yaitu mengukur dan memonitor
secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan
pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya
·
Akhir melakukan formalisasi hasil
proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proyek
C. Membangun metodologi manajemen
proyek IT
Sebuah perusahaan vendor IT
atau vendor apapun yang hidup matinya bergantung pada keberadaan proyek,
memiliki masalah yang sama dalam menentukan metodologi apa yang cocok untuk
digunakan dalam pengerjaan proyek. Dalam dunia IT lebih dalam lagi akan ada
pertanyaan metodologi apa yang cocok untuk pengembangan software atau untuk
digunakan sebagai acuan Software Development Life Cycle (SDLC)
Pengalaman
membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas yang digunakan
perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan akan sangat tergantung
dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu berlangsung pada proyek yang
kompleks dan ditangani oleh manajer proyek yang tidak berpengalaman maka akan
berakhir pada kegagalan proyek. Bagi orang yang lebih tinggi yaitu atasan dari
manajer proyek, hal tersebut akan membuat proyek-proyek tidak bisa dimonitor
apalagi dikontrol
Memilih
metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada berbagai macam
metodologi mulai yang general, yang bisa diimplementasikan pada proyek apapun
seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang spesifik untuk domain tertentu misalnya
SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan pada proyek development software.
Masing-masing metodologi memiliki keuntungan dan kita perlu untuk TIDAK
memilih begitu saja satu metodologi karena saya percaya tidak ada
metodologi yang "one size fits all"
Kita dapat
mengelaborasikan beberapa metodologi dan membuatnya pesifik untuk perusahaan
dengan catatan metodologi tersebut didefinisikan agar sesuai dengan sifat dari
proyek-proyek yang ada dan sebisa mungkin masih dapat
disesuaikan (tailored) sesuai dengan besarnya proyek
Untuk
mengelaborasi metodologi, sebaiknya kita mulai dengan studi beberapa metodologi
yang sudah ada. Ada baiknya kita membuat listing yang lengkap dari
metodologi yang yang sudah ada, mempelajarinya secara high level, kemudian
menentukan yang menjadimain interest, lalu melakukan
klasifikasi seperti yang dijelaskan sebuah artikel "Defining &
Classifying Project Management Methodologies." Berikut ini gambaran level
dari klasifikasi metodologi manajemen proyek dari artikel tersebut
Ada baiknya
perusahaan membuat sebuah referensi metodologi manajemen proyek pada Level 3
(Organization specific, customized methodology). Yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat diadaptasi menjadi L4 maupun L5 sesuai kemampuan manajer
proyek
Sebuah kesimpulan yang menarik terkait pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari artikel "Methodology Per Project". Menurut penulis artikel tersebut, Alistair Cockburn, metodologi memiliki sepuluh elemen dasar yaitu: roles, skills, activities, techniques, tools, teams, deliverables, standards, quality measures dan project values. Tidak semua metodologi mencakup semua elemen tersebut, semakin besar proyek maka harus semakin besar metodologinya artinya aspek elemen yang dicakup harus semakin lengkap. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengelaborasi beberapa metodologi. Lebih jauh lagi, perusahaan seharusnya tidak hanya mendefinikan acuan metodologi tetapi sebuah common frame of reference yang mencakup:
Sebuah kesimpulan yang menarik terkait pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari artikel "Methodology Per Project". Menurut penulis artikel tersebut, Alistair Cockburn, metodologi memiliki sepuluh elemen dasar yaitu: roles, skills, activities, techniques, tools, teams, deliverables, standards, quality measures dan project values. Tidak semua metodologi mencakup semua elemen tersebut, semakin besar proyek maka harus semakin besar metodologinya artinya aspek elemen yang dicakup harus semakin lengkap. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengelaborasi beberapa metodologi. Lebih jauh lagi, perusahaan seharusnya tidak hanya mendefinikan acuan metodologi tetapi sebuah common frame of reference yang mencakup:
- A common project management model
- Companywide project management
training programs
- Project management career
development
-
Knowledge-sharing activities
E. Inisiasi
proyek
Inisiasi proyek
merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan.
Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi.
Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.
Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang
memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik
dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka
seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan
berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai
perencanaan
F. Rencana
proyek
Rencana proyek
merupakan sebuah kerangka gagasan – gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen
proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek itu
dibuat
Sumber :
http://iiam.blogdetik.com/2011/10/16/grup-proses-manajemen-proyek/
http://ejlp.blogspot.com/2010/05/memilih-metodologi-manajemen-proyek.html
http://indiegocreativity.blogspot.com/2010/03/mpti-case-study-jwd-consultings-project.html
http://iiam.blogdetik.com/2011/10/16/grup-proses-manajemen-proyek/
http://ejlp.blogspot.com/2010/05/memilih-metodologi-manajemen-proyek.html
http://indiegocreativity.blogspot.com/2010/03/mpti-case-study-jwd-consultings-project.html
sumber utama :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar